Senin, 20 September 2010

Pahami Jenis-jenis Risiko dalam Usaha untuk Melindungi Kekayaan Anda

Dalam dunia usaha konvensional, para pelaku usaha berdagang berdasarkan insting, berdasarkan value/nilai-nilai yang berlaku umum seperti jujur, kerja kereas, mengejar omzet penjualan yang tinggi, semua hal di handle sendiri tanpa ada process delegasi kepada karyawan, sampai lupa libur, lupa waktu makan dll.

Dalam kondisi dunia saat ini, sebagagian value itu mulai susah diterapkan bila sebagai pengusaha menginginkan usahanya bertambah besar dan maju, kalau tetap segala-galanya ingin dihandle sendiri berdasarkan insting yang dimiliki.

Sudah waktunya bila seorang pengusaha/direktur/pengambil keputusan dalam suatu organisasi menginginkan perusahaannya baik pada saat ini, besok dan masa yang akan datang, rasanya perlu memahami beberapa jenis resiko dalam dunia usaha saat ini. Dengan adanya pemahaman ini, diharapkan dapat memberikan suatu pencerahan mengenai resiko yang dihadapi dari suatu keputusan/kebijakan/strategi usaha yang diambil.

Jenis-jenis resiko yang dikenal saat ini:

1. Market Risk / Resiko Pasar
Resiko yang timbul karena suatu perubahan dalam pasar secara makro dimana kita sebagai pelakunya tidak dapat membendung.
Contohnya, kalau anda sebagai pengusaha minyak sayur dan anda baru membeli dalam jumlah banyak ke dalam gudang anda untuk stock. Tiba-tiba terjadi penurunan harga pasar karena adanya adanya over supply dalam pasar dari supplier lain. Kejadian ini tentunya akan merugikan anda, karena stock anda itu dibeli dengan harga yang lebih tinggi dari harga jual saat ini.

Untuk itu anda perlu memahami kondisi pasar yang berpotensi terhadap usaha yang anda jalankan.

2. Resiko Kredit
Bila anda dalam usaha memberikan penjualan secara kredit, tentunya anda memiliki resiko untuk tidak dibayar setelah barang dikirim. Orangnya bisa kabur, bangkrut, meninggal dunia dll. Karenanya anda perlu melakukan analisa terhadao debitur anda, bagaimana kinerja perusahaan itu, bagaimana karakter pemiliknya, kemampuannya untuk membayar dll. Setelah dianalisa, anda perlu menentukan :
-Berapa batas utang yang dapat diberikan misalnya maksimum utang Rp.200 juta
-Berapa lama maksimum kredit diberikan misalnya maksimum 3 minggu dari tanggal pengiriman.

Bila dalam 1 minggu total kreditnya telah mencapai Rp.200 juta, maka permintaan pengiriman barang tidak akan dilayani lagi atau bila total utangnya Cuma Rp.50 juta tapi telah melewati 3 minggu masih belum dibayar, maka permintaan barang tetap tidak akan dikirim.

3. Resiko Operasional
Ini adlaah resiko yang berhubungan dengan proces, orang yang mengerjakannya, system yang digunakan dalam perusahaan, kondisi kantor dll. Perlu dianalisa bagaimana process produksinya, process pembelian bahan bakunya. Apakah processnya sudah efisien, apakah ada process QC yang baik untuk menghindari produk cacat. Apakah orang yang diperkerjakan memenuhi kualifikasi, bila tidak qualified, ada resiko orang itu melakukan kesalahan yang dapat merugikan perusahaan. Apakah ada konsentrasi risk terhadap orang tertentu. Bila orang itu tidak ada, maka perusahaan tidak bisa beroperasi. Apakah sistem komputer sudah baik dan tidak mudah terserang virus yang dapat merusak seluruh sistem dalam perusahaan dll.

4. Resiko Likuiditas
Ini berhubugan dengan pengaturan likuiditas.keuangan dalam perusahaan. Apakah anda mengolah likuiditas dengan baik Jangan sampai memberikan hutang yang lebih lama dari kewajiban anda untuk membayar kepada supplier anda, kalau anda tidak memberikan cadangan keuangan yang cukup

5. Resiko Legal / Hukum
Resiko yang timbul karena tuntuan dari pihak lain karena adanya pelanggaran hukum contoh pelanggaran hak cipta, ingkar janji dalam suatu kontrak dll. Karenanya perlu memahami dengan baik sebelum suatu kontrak yang ditanda tangani.

6. Resiko Strategi
Resiko yang berhubungan dengan strategi yang diambil. Ini sangat berhubungan dengan opportunitu cost dalam usaha dan kesinambungan usaha dimasa akan datang. Contoh Keputusan untuk melakukan strategi usaha utnuk pindah dari suatu negara ke negara lain, keputusan untuk merger dengan perusahaan sejenis untuk menghadapi kompetitor lain dll.

7. Resiko Compliance / Kepatuhan
Resiko yang timbul karena tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan/peraturan-peratusan Negara/daerah setempat. Seperti pelanggaran Hamdal, pelanggaran UMR, pelanggaran pajak. Pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku akan dapat mengakibatkan perusahaan di cabut ijin, maka terpaksa perusahaan tidak dapat beroperasi lagi

8. Resiko Reputasi
Resiko ini tidak berhubungan dengan kerugian material secara langsung, tapi cenderung kepada reputasi/citra perusahaan yang telah dibangun cukup lama. Sehingga pelanggan merasa tidak simpatik/bangga dalam menggunakan produk yang anda produksi/jual. Akibatnya produk anda tidak laku lagi.

Dalam prakteknya anda tidak perlu secara ketat menganalisa dan menerapkan resiko-resiko diatas sehingga mengakibatkan boomerang bagi kinerja usaha anda. Tapi jadikan pemahaman resiko-resiko ini untuk menunjang setiap keputusan yang diambil (Irwan Santoso). (http://www.wealthindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=347) Tgl 21-09-2010

16 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. menurut saya, resiko disini yang dapat paling fatal adalah.. RESIKO REPUTASI..
    karna, sekalinya jelek pencitraan pada nama perusahaan trsbt ..
    maka, se percaya n se bagaus apaupn perusahaan trsbt pasti akan kehilangan banyak pelanggan pada produknya dalam waktu singkat..
    karna ke tidak simpatian nya lagi terhadap produknya..atas gosip2 yang beredar trhadap perusahaan trsbt..
    :))

    BalasHapus
  3. menurut saya segala macam usaha yang dijalankan memiliki resiko masing-masing. Tetapi resiko jangan dijadikan hambatan bagi kita untuk memulai suatu usaha agar peluang yang ada bisa kita lihat dan dapat kita capai.

    BalasHapus
  4. Menurut saya memahami jenis-jenis risiko sangatlah penting guna melindungi kekayaan kita. Bagi para pengambil keputusan usaha yang hendak dilakukan adalah harus mempertimbangkan struktur jenis usahanya guna mengendalikan risiko dan memastikan program pencegahan kerugian yang obyektif.

    Beberapa langkah yang hendaknya dilaksanakan si pengambil keputusan dalam usahanya untuk melindungi kekayaan dari jenis-jenis risiko diantaranya :
    1.Mengenali & menilai risiko
    2.Memperkirakan kemungkinan kerugian akibat risiko tersebut
    3.Memastikan ketaatan dengan peraturan pemerintah pusat
    4.Memilih metode yang optimal untuk perlindungan terhadap kerugian, misalkan asuransi
    5.Bekerja sama dengan agen,perantara, konsultan dan perwakilan perusahaan asuransi

    Dengan demikian para pengambil keputusan dapat melindungi kekayaannya dari berbagai macam jenis risiko.

    Sumber :http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/controllership_teori_dan_soal_jawaban/bagian5_bab27_catat

    BalasHapus
  5. menurut saya sebelum kita menjalankan suatu usaha alangkah baiknya kita mempelajari tentang bagaimana manajemen risiko itu,agar kelak apabila kita mengalami resiko dalam menjalankan usaha kita dapat mengatasinya dengan baik dan tidak mengalami kerugian yang besar karena masalah tersebut.dan untuk melindungi aset atau kekayaan-kekayaan yang dimiliki perusahaan.

    kalau dilihat dari teori-teori yang saya pahami,jenis resiko reputasi yang sangat fatal apabila perusahaan kurang dalam memberikan suatu kualitas suatu produk maka reputasi perusahaan akan hancur dimata masyarakat,kalau sudah begitu perusahaan akan mengalami kerugian dan kekayaan perusahaan akan habis untuk menutupi hutang-hutang perusahaan.

    BalasHapus
  6. "Dalam dunia usaha konvensional, para pelaku usaha berdagang berdasarkan insting, berdasarkan value/nilai-nilai yang berlaku umum seperti jujur, kerja kereas, mengejar omzet penjualan yang tinggi, semua hal di handle sendiri tanpa ada process delegasi kepada karyawan, sampai lupa libur, lupa waktu makan dll"

    baru nyadar kata2 diatas gw bgtss...T.T

    setelah baca bacaan diatas...saya baru sadar ternyata apa yg saya jalanin sekarang rupanya banyak dilakukan oleh banyak org lain yg bergerak sama di bidang usaha konvensional...jadi satu2nya cara agar saya bisa lebih unggul dari yg lain adalah saya harus mempelajari resiko2 yg bisa muncul,menganalisanya,dan berusaha mencari jalan untuk dapat meminimalisir resiko dalam usaha konvesional yg saya jalankan...kira2 begitu yah???

    nah pertanyaan saya mungkin nggak sih kita menghindari resiko2 itu???soalnya dalam usaha konvesional yg dimadsud biasanya kita2 ini selalu terkena salah satu resiko yg telah disebutkan itu...soalnya gara2 resiko itu sering kali kita menelan kerugian yg sangat besar dan banyak yg sampe gulung tikar...kira2 bagaimana menganalisa sebuah resiko yg baik dan benar yah????(noboru)

    BalasHapus
  7. Rosari : tidak hanya dalam usaha melindungi kekayaan dan dalam suatu perusahaan saja yang memiliki nilai resiko, tapi dalam kehidupan sehari-hari pun sebenarnya kita sudah mengalami dan mungkin sudah melalui resiko tersebut tanpa sempat kita perhitungkan...jadi mempelajari resiko sangatlah perlu, bukan untuk menghindari resiko tersebut tapi untuk menghadapi kemungkinan resiko yang akan kita alamisehingga kita dapat meminimalisir resiko tersebut.
    belajar dari data2 dan kesalahan2 yang ada pada masa lampau ,juga membantu kita membuat kesimpulan seberapa besar risiko yang akan kita hadapi bila mengambil jalan yang sama dengan orang yang pernah mengalaminya.

    BalasHapus
  8. JOHN APRIMAN MENDROFA
    NIM : 08410024

    dalam manajemen resiko kita perlu menyadari bahwa segala yang kita kerjakan,memiliki resiko kerusakan maupun finansial termasuk diri kita sendiri.Oleh karena itu kita perlu menganalisa resiko-resiko apa saja yang akan terjadi bukan untuk mennghindar,untuk mengetahuinya kita menganalisi seberapa peluang resiko tersebut bila seandainya akan terjadi sewaktu-waktu dan berapa besar kerugian yang kita alami.
    Untuk resiko yang dapat menimbulkan kerugian besar/dapat peluang tinggi ,kita pelu menyiapkan rencana antisipasi sehingga kita dapat melindungin kekayaan yang kita miliki.

    jadi manajemen resiko sangat perlu kita pelajari,dimana manajemen resiko tersebut suatu pendekatan untuk mengelolah ketidakpastian yang sangat berkaitan dengan ancaman dalam perusahaan didalam mengelolah sumber daya yang kita miliki.... ....

    BalasHapus
  9. NUR CHOLIST
    Nim : 2009410908
    menurut saya di dalam dunia bisnis termasuk jual-beli menghindari resiko itu penting kita pikirkan lebih jauh dan lebih dalam untuk mengantisipasi kerugian yang begitu besar,tetapi bukan berarti kita takut untuk bertindak di dalam membuka usaha,setiap usaha yang kita jalankan pasti mempunyai resiko,entah itu dari segi finansial,waktu ,kehilangan nilai kepercayaan mungkin,salah satunya pasti kita hadapi,menurut saya yang paling penting adalah MEMINIMALKAN RESIKO tersebut,oleh karnanya kita harus lebih peka dan sensitif dengan keadaan yang akan berkaitan dengan usaha apa yang kita jalankan dan memaksimalkan secara positif terhadap apa yang akan berpengaruh untuk kemajuaan usaha kita.. salam suksesssssss

    BalasHapus
  10. Tujuan utama para pemilik perusahaan pada saat menjalankan bisnis mereka pada umumnya adalah meningkatkan nilai perusahaan mereka dan memaksimalkan kemakmuran pemilik perusahaan dan atau pemegang saham (shareholder’s wealth). Untuk mencapai hal tersebut, para pemilik perusahaan wajib menerapkan manajemen risiko dalam menjalankan bisnis mereka.
    Risiko selalu muncul dan dampak yang ditimbulkannya bisa saja tidak terprediksi, jika kita tidak pernah tau polanya. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus mencatat dan mempelajari timbulnya risiko, termasuk frekuensi dan aktivitasnya, untuk mengetahui pola risiko bagi bisnis tersebut.

    Mengapa risiko harus diidentifikasi dan dikelola ? Jawabannya tidak sulit ditebak, yaitu karena risiko itu mengandung biaya yang tidak sedikit.contoh yang baru-baru ini terjadi yaitu ketika produsen mobil Toyota diminta untuk menarik kembali kendaraan / re-call besar-besaran di AS setelah sejumlah kecelakaan terjadi atas beberapa jenis produk mobil Toyota. Kesalahan mungkin terjadi pada karpet lantai mobil, pedal gas yang bisa membuat mobil meluncur sendiri meski pedal gas tidak diinjak dan sistem rem. Akibatnya, kurang lebih 8 juta kendaraan Toyota di seluruh dunia ditarik dari peredaran. Hal ini menunjukkan betapa mahalnya risiko. Untuk mendapatkan kembali kepercayaan penggunanya yang sempat menurun, produsen mobil Toyota akan mengungkapkan semua kerusakan atau cacat mobil yang sudah diperbaiki oleh Toyota, bahkan kerusakan-kerusakan kecil sekalipun. Langkah yang diambil oleh Toyota ini merupakan yang pertama yang dilakukan oleh produsen mobil, karena sebenarnya tidak ada kewajiban bagi produsen mobil untuk melaporkan perbaikan minor.

    Ada lagi risiko lain yang bisa saja dialami oleh bisnis, yaitu kenaikan harga bahan mentah. Nah, di sinilah pentingnya manajemen risiko. Manajemen risiko yang efektif dapat meminimumkan biaya risiko dan menjaga kinerja perusahaan ^^

    sumber: http://managementfile.com/column.php?sub=86&id=2156&page=risk&awal=0

    BalasHapus
  11. nama : pitah andayani
    nim : 08410028

    Bagaimana setiap resiko berhubungan dengan kejadian dimasa yang akan datang,dimana disetiap usaha pasti ada risikonya. Dengan kita mengetahui setiap resiko dalam berbisnis dapat menciptakan kesempatan untuk keadaan yang lebih baik.sehingga tentu saja harus memahami usahanya tersebut.misalkan saja menarik barang dan kehilangan pelanggan serta menurunnya omset.Dari beberapa jenis resiko yang ada tidak dapat dipungkiri resiko usaha dapat saja terjadi secara tiba-tiba maka setiap langkah yang bisa dilakukan meminimalkan resiko dengan membeli asuransi untuk melindungi aset usaha.Sehingga tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya penggantian walaupun terjadi kebakaran atau segala hal yang tidak diharapkan.jadi kita harus aware terhadap resiko yang ada di sekitar kita.

    BalasHapus
  12. mnrt sy resiko pasar,resiko kredi,resiko operasional,dll semuanya sama ....
    dalam menanganin resiko yang timbul ,seharusnya para pengusaha atau pun kita harus menganalisa semua hal yang berkaitan dangan usaha itu sendiri...resiko yang timbul diakibatkan oleh pemimpin perusahaan /kita sendiri,,,

    cara manajemen /ppmpinan perusahaa utk meminimalkan resiko didalam perusaha antara lain:
    1.berpikir u/ masa dpn prusahan
    2.manajemenya strategi
    3.kepemimpinan yang baik yg dpt membangun
    krjasama tim
    4.hubungan interpersonal
    5.komunikasi efektif
    6.motifasi diri dari oran luar atau perusahaan luar,dan
    7.pengelolaan diri

    emang resiko tdk bsa kta hindari ttpi kita ykin resiko tmbul brarti ada jalan keluar u/ mengatasinya.jika hal tersebut diatas ada dalam suatu perusahaan ,sy akan yakin resiko yg akan muncul kecil,dan dpat di atasi dgn cpat.....

    BalasHapus
  13. irwan jaya zebua
    2008410033

    menurut pendapat saya resiko tidak bisa kita hindari mungkin manajemen resiko diajarkan atau kita pelajari untuk tujuan meminimalkan resiko yang timbul didalam perusahaan maupun dalam diri qta sendiri.Oleh karena itu untuk meminimalkan dalam perusahaan perlu qta menganalisa resiko tersebut terlebih dahulu,mengapa resiko tsb terjadi dan apa jalan untuk memperbaikinya kembali agar di kemudian hari bila resiko tersebut terjadi qta dah siap untuk menanganinya secara cepat dan tepat
    Sekian menurut saya untuk sementara pasti saya akan menambahkannya kembali.....

    BalasHapus
  14. Menurut saya, risiko yang paling sulit untuk diperbaiki adalah risiko reputasi.karena dengan reputasi atau citra yang kurang baik sedikit saja mengenai produk yang kita miliki maka akan berdampak banyak sekali. baik dari segi kualitas atau mutu maupun kepercayaan konsumen terhadap barang yang kita miliki.
    karena reputasi sebuah perusahaan dinilai dari konsumen yang menggunakan produk tersebut dan para pemilik saham yang memiliki sahamnya di perusahaan tersebut.
    untuk menjaga kekayaan dalam perusahaan kita, maka kita harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan yang pada akhirnya nanti akan berisiko yang sangat fatal.
    sehingga kita harus memperhitungkan keuntungan dan kerugian yang suatu saat akan terjadi.

    BalasHapus