Senin, 20 September 2010

Jenis Risiko Pada Industri

Dari pengalaman, saya akan mencoba menuliskan beberapa risiko yang dihadapi oleh berbagai jenis usaha

I. Usaha Jasa

1. Jasa konstruksi

Yang harus mendapat perhatian: a) Sponsor (owner) proyek dan sumber dana. b) Perjanjian/kontrak tertulis (SPP/SPK).c) Pengalaman dalam menyelesaikan pekerjaan, apa yang pernah, sedang dan akan dikerjakan. Pengalaman dalam menyelesaikan proyek, sangat menentukan kemampuan pelaksana proyek dan akan mendapatkan kepercayaan dari si pemberi proyek. d)Tenaga ahli. Artinya jangan melaksanakan proyek jika tak mempunyai tenaga ahli dibidang proyek yang akan dikerjakan.e) Sertifikat kualifikasi yang dimiliki.f) Schedule penyelesaian proyek. Jika proyek terlambat akan menyebabkan biaya yang meningkat diluar yang direncanakan. g) Asuransi proyek (contractor all risk) .h) Kedudukan pelaksana proyek sebagai main atau sub kontraktor

2. Jasa Perhotelan

Yang harus mendapat perhatian: a) Occupancy rate (berapa rata-rata kamar yang terpakai dibanding dengan kamar yang tersedia). b) Sales Coefficient (berapa rata-rata pendapatan di luar kamar dibanding dengan pendapatan atas penjualan kamar). c) Struktur pendapatan dan biaya yang wajar dari suatu hotel. d) Rata-rata Gross Operating (GOP) yang wajar bervariasi, yang umum berkisar antara 30-40% dari total pendapatan (paling besar biaya penyusutan). e).Biaya pemasaran hotel, umumnya berkisar antara 3-5 % dari total pendapatan. f) Hotel dibedakan antara hotel bisnis, resort, butik dan lain-lain. g). Ada/tidak dukungan dari Chain hotel. h) Pengaruh travel agent. i) Jenis wisatawan/tamu hotel yang menjadi target pasar.

Jenis wisatawan bisa dibedakan:

* Free Individual Traveller (FIT): a) Bebas bepergian sendiri tanpa diatur travel.b) Bebas memilih obyek wisata.c) Masa tinggal tidak terbatas.
* Group Individual Traveller (GIT): a) Segala keperluan diatur travel.b) Masa tinggal dan akomodasi tertentu.
* Tour Series. Datang sesuai jadual/periode travel.
* Convention. Termasuk meeting, training session, conference dll
* Package . a) Kelompok wisata.b) Pada saat low session.c) Murah

3. Jasa Pengangkutan

Yang perlu diperhatikan: a) Sistem pembayaran.b) Jumlah armada, kondisi, kapasitas, ijin trayek.c) Penyediaan bahan bakar.d) Sarana pemeliharaan dan penunjang lainnya (bengkel, pool kendaraan). e). Biaya pemeliharaan dan operasi kendaraan. f). Hubungan keterikatan perusahaan dengan agen-agen perjalanan dan ekspedisi. g). Kebijakan khusus yang mengatur usaha jasa angkutan, misalnya: scraping, peremajaan, pengadaan armada dsb nya. h) Organisasi-organisasi di bidang Jasa angkutan.

4. Jasa Pendidikan

Yang perlu mendapat perhatian: a) Strata pendidikan (TK,SD,SMP, SMU, PT dll). b) Predikat Lembaga Pendidikan tsb dimata masyarakat (favorit/tidak favorit, akreditasi). c). Kuantitas dan kualitas lulusan. d) Jumlah mahasiswa, dosen, ratio dosen terhadap mahasiswa. e) Kelengkapan dan kualitas sarana/prasarana penunjang proses belajar mengajar. f). Kuantitas dan kualitas pengajar g). Kapasitas dan kondisi fisik bangunan. h). Struktur/siklus penerimaan dan pengeluaran.i). Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan. j). Kemampuan manajemen/pengurus/pendiri Yayasan.

II. Usaha Perdagangan

1. Supermarket/Departemen Store

Yang perlu mendapat perhatian: a) Produk yang dijual tak seluruhnya milik perusahaan, sering terdapat barang konsinyasi. b) Ruang toko tak seluruhnya digunakan oleh perusahaan tsb, melainkan disewakan untuk barang-barang, antara lain: kosmetik, jam, perhiasan. c). Perputaran usaha relatif cepat, karena hampir seluruhnya tunai, penjualan kredit umumnya untuk pembayaran dengan kartu kredit. d). Produk dipengaruhi oleh mode. Untuk supermarket terdapat barang dagangan yang tidak tahan lama. e) Modal kerja sebagian besar dipenuhi oleh pemasok dengan memberi keringanan pembayaran, melalui pembayaran cek atau Bank Garansi.

2. Perdagangan mobil

Faktor yang perlu mendapat perhatian: a). Proteksi pemerintah dan peraturan impor. b). Lokasi show room dan sarana penunjang yang lengkap, seperti: bengkel dan spare part (3 S: sales, service and spare part). c). Jaringan distribusi dan kualitas after sales service. d). Tersedianya fasilitas kredit dari perbankan atau Lembaga keuangan bagi pembeli. e). Brand Royalty. Konsumen mobil cenderung fanatik terhadap merk tertentu. f). Resale Value. Konsumen mempertimbangkan nilai penjualan kembali mobil yang telah dibeli.

III. Usaha industri

1. Industri tekstil

Faktor yang harus diperhatikan: a) Bahan baku, seperti kapas untuk benang dan bahan pembantu berupa bahan-bahan kimia masih diimpor. b). Kualitas mein-mesin produksi, apakah teknologi mesin tersebut dapat bersaing di pasar internasional. c). Tenaga ahli, khususnya dalam proses pencelupan dan finishing diperlukan orang yang profesional. d). Lokasi pabrik dan kualitas unit pengolahlimbah. Industri tekstil menghasilkan limbah cukup banyak dan dapat mencemarkan lingkungan. e). Pemasaran dan kuota, jika produk sebagian besar untuk memenuhi pasar luar negeri. Kuota yang ditetapkan negara importir merupakan kendala bagi ekspor produk ini.

2. Industri garmen

Faktor yang perlu mendapat perhatian: a) Produksi. Produk untuk pasar dalam negeri atau ekspor. Untuk produk ekspor, sebagian besar bahan baku masih diimpor. b) Pemasaran dan kuota. Apabila sebagian besar untuk memenuhi pasar luar negeri, akan dibatasi oleh kuota, di samping itu kualitas prduksi dan desain sangat menentukan. c). Kemampuan memenuhi jadual pengiriman barang sesuai permintaan buyer, menentukan kontinyuitas pemasaran ekspornya. d). Kendala yang dihadapi pasar lokal: pasar sudah jenuh, dan piutang dagang melebihi kewajaran.

3. Industri plastik

Faktor yang perlu mendapat perhatian: a) Produksi. Bahan baku seperti polyprophylene, poly stryrene, poly ethylene, PVC, PET (untuk botol aqua) sebagian besar masih diimpor. b). Produk plastik sebagian dipasarkan di dalam negeri sehingga persaingan ketat. Pemasaran ekspor terbatas pada beberapa produk, seperti: karung plastik, kantong sampah dan jenis-jenis consumer goods

4. Industri sepatu

Faktor yang perlu mendapat perhatian: a) Produksi. Mesin yang digunakan masih diimpor dengan harga relatif mahal sehingga biaya investasi dalam industri ini cukup tinggi. Proses produksi sering terjadi bottle neck antara sewing machine dengan mesin produksi lain, sehingga kurang efisien. Tenaga ahli untuk desain dan finishing masih kurang, sehingga berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan. b). Pemasaran. Pemasaran ekspor sepatu dikuasai Trading House luar negeri. Pemasaran dalam negeri persaingan sangat ketat.

5. Industri obat/farmasi

Faktor yang perlu mendapat perhatian: a) Produksi. Perputaran persediaan bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi, cukup mempengaruhi kualitas barang. Semakin lama perputaran persediaan, mutu produk semakin berkurang. Time of delivery sangat menentukan keberhasilan pemasaran produk. Proses produksi dituntut memenuhi syarat kebersihan dan kesehatan. Pembungkus (packing) mempengaruhi kualitas dan penampilan produk makanan agar diterima pasar. b). Legalitas. Ijin/pendaftaran dari Ditjen POM. Apakah pembungkus/produk telah mendapatkan no reg dari Depkes . c). Pemasaran. Segmen pasar yang dituju dan bagaimana tingkat persaingannya.

6. Industri woodworking/moulding

Faktor yang perlu mendapat perhatian: a) Bahan baku. Kontinyuitas penyediaan bahan baku dipengaruhi oleh status kepemilikan dan jenis bahan baku. Apakah pemasok bahan baku memiliki HPH atau tidak. Jenis bahan baku, apakah termasuk yang dilarang atau tidak. b). Penggunaan tenaga ahli diperlukan, karena industri ini bersifat semi labour intensive. Perusahaan yang baru berdiri perlu waktu lama untuk mendidik tenaga kerja siap trampil. c). Kebijakan pemerintah. Ijin industri plywood, sawmill, dan blackboard telah ditutup. Larangan ekspor kayu log, sawn timber dan basic moulding, serta pembatasan pengelolaan hutan. d). Ancaman dari gerakan anti kayu tropis, dengan maksud untuk melestarikan lingkungan, akan berpengaruh terhadap pangsa pasar ekspor produk kayu tropis dari Indonesia.

(http://edratna.wordpress.com/2007/04/20/risiko-yang-dihadapi-berbagai-jenis-usaha/)21-09-2010

13 komentar:

  1. Ternyata manajemen risiko memang bermanfaat

    (kuncoro hadi)

    BalasHapus
  2. setiap usaha pasti memiliki resiko baik usaha jasa, perdagangan ataupun industri.Orette menyatakan “ risk is the probability of unwanted consequences of an event and decision”.Untuk mengatasinya diperlukan adanya manajemen resiko untuk mengurangi dan menetralkan potensial (risiko),sekaligus menawarkan kesempatan untuk perbaikan yang positif pada kinerja.

    sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id

    BalasHapus
  3. Menurut pendapat saya kegiatan/usaha pasti memiliki risiko, entah sebagai mahasiswa, pegawai atau pedagang, bermacam-macam risikonya.
    Usaha yang hendak kita lakukan adalah bagaimana risiko itu dapata kita cegah atau diminimalisir, sehingga bila terjadi kerugian, kerugian itu tidaklah besar.

    oleh karena itu kita butuh perencanaan yang matang sebelum mengambil keputusan, salah satunya dengan mempertimbangkan probabilitas pada keadian yang akan terjadi

    BalasHapus
  4. jenis usaha apa pun dan bergerak di bidang apa pun yang pasti ada resikonya. maka dari itu sebelum kita membuka dan menjalan kan usaha tersebut kita hrus dapat dan siap menerima resikonya.dan satu hal yang paling penting jika kita dapat menerima secara dewasa dan menyelesaikan masalah atau resiko tersebut itu suatu modal dan keberhasilan atau kesuksesan dari usaha yang kita jalankan


    jika resiko itu terjadi maka jangan jadikan hal tersebut kegagalan,tetapi jadikanlah kegagalan
    itu menjadi pelajaran atau pengalaman sehingga kita dapat lebih kreatif dalm berusaha.

    BalasHapus
  5. >> Dalam manajemen resiko, kita perlu menyadari bahwa segala benda di dunia ini pasti memiliki suatu resiko untuk mengalami kerusakan-kerusakan, termasuk salah satunya terdapat pada diri kita sendiri.’’ Semisal, kita masuk ekonomi maka resiko yang harus kita tangani adalah menyukai hitung-hitungan dan mempunyai wawasan / update tentang perkembangan ekonomi yang ada di negara-negara berkembang’’. Oleh karena itu, kita perlu menganalisa resiko-resiko apa aja yang ada, berapa besar peluang resiko tersebut terjadi pada diri kita, beserta berapa besar kerugian yang akan dialami sebelum melakukan suatu keputusan/perencanaan,dan Untuk resiko-resiko yang dapat menimbulkan kerugian besar ataupun memiliki peluang tinggi, kita perlu menyiapkan rencana antisipasi agar kehidupan rutin kita jangan sampai terlalu banyak terganggu apabila kerusakan tersebut terjadi.

    BalasHapus
  6. dari semua jenis bidang usaha dgn resikonya masing2...kira2 mana yah yg termasuk:
    1.bidang usaha hi-risk=hi-return?
    2.bidang usaha med-risk=med-return?
    3.bidang usaha low-risk=low-return?

    dan terakhir ini nih yg saya mau tau bgt...
    LO-RISK=HI-RETURN wkwkwkkwkw...kira2 ada nggak yah???

    BalasHapus
  7. NIM :08410028
    Harus memiliki strategi yang berhubungan dengan cara untuk menghindari resiko yang akan terjadi pada industri.Seperti halnya menghindari meproduksi prodak yang berbahaya agar menghindari dan mencegah terjadinya kerugian atau kehilangan serta memperkecil dampak-dampak kerugian yang terjadi.Serta dengan mengasuransikan segala sesuatu yang mempunyai potensi besar untuk terjadi resiko,dalam berbagai macam usaha.
    Perkembangan kemajuan teknologi semakin maju.Dan banyaknya berbagai inovasi di berbagai bidang kehidupan manusia. peralatan berteknologi canggih dapat mempermudah manusia dalam melakukan sesuatu dan dampak perkembangan teknologi juga dirasakan pada bidang industri dan jasa lainnya.

    BalasHapus
  8. belakangan ini kita melihat banyak perusahaan gulung tikar yg di akbatkn oleh penangan resiko yang lambat dan krang tepat langkah yg diambil...
    semua resiko yang diats mnggmbarkan bahwa kmungkinan akan terjdi,seandainya akan terjadi pasti pemimpin atau kita sendiri juga pasti mengambil langkah untuk mencegahnya,,,,....
    Untuk mencegah resiko di dalam industri sngat amat susah,tetapi jga sngat mudah,bila kita seorng mnjmen resiko mengeahui yang kondusif terhadap becanan yang menimbulkan krugian,Walaupun nantinya disana sini trdapat Overlapping(tupang tindih)di antra bidang2 usaha.
    menurut saya sumber resiko didalam perusahaan yang pertama di perhatikan adalah
    1.dari resiko sosial
    2.dari resiko fisik,dan
    3.dari resiko ekonomi(kerugian terhadap harta,tanggung jawabterhadap pihak lain,dankerugian personil


    sekian dan trimakasih

    BalasHapus
  9. Manajemen risiko yang efektif dapat meminimumkan biaya risiko.
    dan adapun tiga manfaat manajemen risiko bagi pemilik perusahaan:

    (1) menjaga kestabilan arus kas,
    (2) mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami financial distress(yaitu keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan yang serius untuk memenuhi kewajibannya, baik bunga maupun pokok pinjaman)
    (3) mengurangi kemungkinan perusahaan terpaksa mencari pendanaan baru untuk menutupi kerugian akibat risiko ataupun untuk mendanai investasi baru.

    itu merupakan rangkuman yang saya baca di link inihttp://cwma.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=95&Itemid=66

    BalasHapus
  10. menurut saya resiko2 yang di atas memang tidak terlepas dari apa usaha yang akan kita jalankan memang baiknya kita antisipasi terhadap resiko tersebut dan contoh di atas adalah yang berkaitan dengan jenis usahanya, buat saya hukum nya wajib tau terhadap resiko yang kemungkinan akan timbul dari usaha apakah yang kita akan jalani,sehingga kita bisa mengantisipasi terhadap resikio tersebut, jika memang tidak bisa di hindari mungkin alternatifnya lagi2 kita musti meminimalkannya resiko tersebut,namun jika memang kita tahu terlebih dahulu akan resiko yang akan timbul maka kita sudah siap untuk menghadapi dengan mencarikan solusinya terlebih dahulu,sehingga pahitnya kalau kita jatuh minimal tidak ke tiban tangga pula hehehheee
    cholist 2009410908

    BalasHapus
  11. Kira-kira untuk masa sekarang ini usaha apa yach yang tidak memiliki risiko dan mendapatkan keuntungan yang besar???

    Pada zaman sekarang ini,tidak hanya para pengusaha yang memiliki risiko tapi para karyawan nya pun memiliki risiko yang sama besarnya dengan pengusaha.
    Para pengusaha mungkin akan memiliki risiko bagaimana produk atau barangnya agar laku terjual. Karena jika tidak terjual maka pengusaha memiliki kerugian dan itu dia tanggung sendiri.
    Maka dari itu sebelum membuka usaha maka kita harus menganalisis agar risiko yang nantinya dihadapi tidak terlalu besar dan tidak menimbulkan kerugian yang berlipat ganda dibanding keuntunganya.

    BalasHapus
  12. sekecil apapun usaha yang kita geluti pasti memiliki risiko tersendiri, namun jika kita sudah menyerah terlebih dahulu sebelum mencoba akan lebih parah lagi. Sebelum memulai sebuah usaha kita bisa mencoba dengan cara survey mungkin dengan bertanya kepada sanak saudara yang memiliki jenis usaha yang sama, atau dengan teman atau dengan memperhatikan daerah yang akan kita bangun usaha tersebut. Dengan memperhatikan hal diatas mungkin bisa mengurangi risiko awal dalam usaha, apalagi dengan memperhatikan lingkungan sekitar dapat memberikan pelajaran usaha apa yang cocok untuk daerah tersebut.

    BalasHapus
  13. PENAWARAN PINJAMAN UNTUK SEMUA (DAFTAR SEKARANG)

    Apakah Anda seorang pengusaha atau wanita? Apakah Anda dalam stres keuangan? Anda perlu Uang untuk memulai bisnis Anda sendiri? Apakah Anda memiliki pendapatan rendah dan merasa sulit untuk mendapatkan pinjaman dari bank lokal dan lembaga keuangan lainnya? Jawabannya ada di sini, Christiana Anderson Badan Kredit adalah jawabannya. Kami menawarkan;

    a) pinjaman pribadi, ekspansi bisnis.
    b) Business Start-up dan pendidikan.
    c) konsolidasi utang.
    d) pinjaman Keras Uang.

    Namun, metode kami menawarkan kemungkinan untuk menunjukkan jumlah pinjaman yang dibutuhkan dan juga durasi Anda mampu untuk menyelesaikan pembayaran pinjaman dengan tingkat bunga 2%. Ini memberi Anda kesempatan nyata untuk mengumpulkan uang yang Anda butuhkan. Kandidat yang tertarik harus menghubungi kami melalui: angeladavidsloan@gmail.com

    BalasHapus