Selasa, 05 Oktober 2010

Jepang Terapkan Suku Bunga 0%

Jepang Terapkan Suku Bunga 0%
Nurul Qomariyah - detikFinance


Foto: Reuters
Tokyo - Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) secara mengejutkan menurunkan suku bunga kuncinya ke kisaran 0% hingga 0,1%. Langkah yang cukup mengejutkan ini ditujukan untuk membangkitkan lagi perekonomian Jepang yang sedang lesu.

Ini merupakan perubahan suku bunga pertama yang dilakukan Jepang sejak Desember 2008. Sejak waktu itu, Jepang menerapkan suku bunga di kisaran 0,1%.

Rapat BoJ juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga rendah 0% hingga 0,1% itu hingga harga-harga mulai menunjukkan kestabilannya.

Keputusan itu diambil oleh anggota Dewan Gubernur BoJ secara bulat, seperti dikutip dari AFP, Selasa (5/10/2010).

BoJ juga memutuskan untuk membuat kebijakan sementara yakni menyediakan dana hingga 5 triliun yen (US$ 60 miliar) untuk membeli aset-aset yang cukup bervariasi dari obligasi pemerintah, surat berharga negara berjangka pendek, surat-surat berharga komersil dan korporasi.

BoJ juga akan menerima 30 triliun yen dari aset-aset itu sebagai kolateral di bawah skema utang.

Keputusan itu langsung membuat bursa Jepang melonjak tajam. Indeks Nikkei-225 sempat menguat hingga 129,37 poin (1,38%) ke level 9.510,43.

"Ini adalah langkah mengejutkan yang positif," ujar Masumi Yamamoto, analis dari Daiwa Securities Capital Markets.

"Langkah-langkah tersebut lebih agresif dari yang diharapkan pasar. Keputusan BoJ mengejutkan dan akan memiliki dampak pada mata uang berkaitan dengan pesan yang disampaikan," jelas Naomi Hasegawa, analis dari Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities seperti dikutip dari Reuters.

Langkah mengejutkan dari BoJ itu juga langsung membuat yen melemah atas dolar AS dan menaikkan imbal hasil obligasi pemerintah. Dolar AS tercatat langsung menguat tajam ke posisi 83,99 yen sebelum akhirnya surut ke 83,85 yen.

Pemerintah Jepang sebelumnya sempat mengkhawatirkan penguatan yen yang tajam atas dolar AS, dan dianggap bisa melemahkan perekonomian Jepang mengingat negara tersebut sangat tergantung pada ekspor. (qom/dnl)

sumber: http://www.detikfinance.com/read/2010/10/05/135512/1456023/5/jepang-terapkan-suku-bunga-0?f9911023 (Tgl. 5-10-2010)

15 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Tokyo - Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya di level 0,1%. BoJ juga mengumumkan akan terus menambah likuiditas di sistem finansial guna menangani resesi.

    "Kondisi perekonomian terus memburuk dengan signifikan dan sepertinya akan terus memburuk dalam beberapa waktu ke depan," demikian pernyataan dari BoJ seperti dikutip dari AFP, Rabu (18/3/2009).

    Tokyo - Krisis kredit mulai memakan korban di Jepang. Korban pertama krisis kredit sudah muncul di Jepang, harapan bahwa Jepang kebal terhadap krisis pun memudar.

    Korban pertama dari krisis kredit di Jepang adalah perusahaan asuransi Yamato Life Insurance. Perusahaan ini utangnya melonjak menjadi US$ 2,7 miliar.

    Akibat berita tak sedap ini, indeks Nikkei pada penutupan perdagangan hari Jumat langsung turun lebih dari 10 persen.

    "Nilai saham perusahaan kami jatuh cepat karena kepanikan pasar keuangan dan krisis kredit. Hal ini di luar ekspektasi kami," ujar Presiden Yamato Life Insurance Takeo Nakazono.

    Nakazono mengatakan perusahaannya sudah berusaha untuk memperbaiki manajemen risikonya. "Tetapi kami memperoleh hasil yang mengecewakan," ujarnya dalam jumpa pers seperti dikutip AFP, Jumat (10/10/2008).
    Sumber : ‘’http://www.detikfinance.com/read/2008/10/10/135316/1018177/5/perusahaan-jepang-mulai-kena-korban-krisis’’

    Ini berita yang sedikitnya saya baca..
    saya bingung.. knp tiba2 jepang ada berita gag sedap seperti ini y..??

    ‘’saham perusahaan kami jatuh cepat karena kepanikan pasar keuangan dan krisis kredit’’
    maksud kata2 itu aku kurang faham pak....???
    kalau bapa sempet balas..aku mohon minta jelaskan ya pak...

    terima kasih..:))

    BalasHapus
  3. ^atas gw...buset analisa nya mantap bener...

    pertama2 yg saya pikir kok BOJ berani menurunkan bunga pinjamannya sampe 0-0,1% yah? itukan sangat beresiko sekali terhadap keuangan negara...bagaikan pinjam uang 10rb kembali 10rb..nggak ada nilai pengganti uangnya seperti yg kita pelajari di manajemen keuangan...apakah dgn keputusan ini jepang sebenarnya sedang mengalami gejolak krisis ekonomi diam2??

    berarti dgn cara seperti ini seolah2 pemerintah jepang ingin mendorong usaha mandiri untuk rakyat2nya agar mau berproduksi lagi kah??memangnya sekarang ini di jepang masyarakatnya lebih memilih bekerja di perusahaan org lain daripada dia menciptakan lapangan pekerjaan?? hmmmm....iya juga yah...kalo semua org jepang pada bekerja dan tidak ada yg berwiraswata dan membuka produksi sendiri berarti tenaga kerja dari luar tidak terserap seperti TKI dll nya...plus hal tersebut juga akan mengurangi pendapatan negara jepang yg mengandalkan eksport ke luar...tapi tetap sih menurut saya bunga pinjaman yg hampir 0% itu tetap saja beresiko tinggi buat cadangan kas negara....gmn menurut sodara2 sekalian??(noboru)

    BalasHapus
  4. tes komen dulu pak..............

    BalasHapus
  5. (managementfile – Risk) – Pergerakan pasar di seluruh dunia pada dasarnya dilandasi oleh view terhadap risiko. Ketika outlook perekonomian optimis, maka pasar mempunyai pandangan risk appetite, atau menyukai risiko, sehingga memicu terjadinya carry trade dan investasi di instrumen yang lebih berisiko.
    Apa yang dimaksud dengan carry trade? Carry trade adalah suatu aktivitas arbitrase, dimana investor mengambil pinjaman dalam mata uang yang suku bunganya rendah, untuk kemudian diinvestasikan pada aset yang yield-nya lebih tinggi di negara lain.

    Contohnya, investor atau spekulator meminjam uang di Jepang yang suku bunganya rendah, untuk kemudian diinvestasikan di Brazil, Australia atau New Zealand yang punya suku bunga tinggi. Dengan berinvestasi di negara dengan suku bunga tinggi, maka diharapkan dia dapat memperoleh keuntungan lebih banyak dibandingkan dengan jika diinvestasikan di Jepang. Selanjutnya, hasil dari investasi tersebut dibawa pulang ke Jepang, dan sebagian digunakan untuk membayar utang.

    Carry trade ini dilakukan biasanya jika investor memandang bahwa nilai Yen tidak akan apresiasi di masa depan, sehingga mereka bisa terus meminjam dalam Yen, dan berinvestasi di luar negeri. Jika ekspektasi berubah jadi Yen bakal apresiasi, investor akan melakukan unwinding carry trade. Unwinding carry trade adalah kebalikan dari carry trade. Dalam unwinding carry trade, investor melepas posisi pada mata uang dengan suku bunga tinggi atau aset yang berisiko, dan beralih ke investasi yang safe haven dan/atau bersuku bunga rendah.
    Selain itu, investor yang melakukan carry trade biasanya berinvestasi pada aset-aset yang lebih berisiko. Aset-aset yang berisiko ini diantaranya saham, ETF, hingga instrumen derivatif yang lebih kompleks seperti index.

    sumber: http://managementfile.com/column.php?sub=86&id=2060&page=risk&awal=0

    BalasHapus
  6. emmm seharusnya pemerintah jepang tidak terlalu cepat cepat mengambil keputusan;;;langkh yg diambil pemerintah jepang ini sngat berisiko dimana kas negaranya akan sgat cepat terkuras untk menutupin kerugian yang akan timbul,,,,
    klau suku bunga 0% ,,,para investor menarik semua aset-asetnya dong,,,,,brrti jepang akan sngat mengalamin krisis ekonomi buruk berkpanjang





    skian dlu yg pasti ak pasti aku tambah lagi kmentr,,,,,,,

    BalasHapus
  7. kalo menurut saya ini sangat positif untuk mendorong perekonomian di jepang yang konon sedang melemah..
    selagi pemerintah jepang bisa survive untuk menerapkan suku bunga 0%...
    saya yakin masyarakat di jepang akan lebih kreatif dan produktif, mereka akan memutar otaknya untuk bisa bertahan pada kondisi tersebut..
    ini akan memicu masyarakat jepang untuk berinvestasi di negara lain untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.. lalu keuntungan tersebut dapat di gunakan di negara mereka(jepang) untuk menghadapi perekonomian di jepang..
    hal ini dapat mendorong perekonomian di jepang menjadi lebih baik dengan adanya masyarakat yang produktif dan kreatif...
    (Rizka Yulia Andini)

    BalasHapus
  8. Kalau suku bunga 0% - 0,1% di terapkan di indonesia, bagaimana perekonomian di indonesia bisa berjalan dengan baik...??
    sementara, indonesia bukan negara peng Export melainkan peng Import..
    kalau untuk negara jepang sah2 aj..karena dia adalah salah satu negara peng export yang cukup besar..^^

    BalasHapus
  9. mnrt sy ...Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) menurunkan suku bunga ke kisaran 0% hingga 0,1%. ini sngat berdampak bgi ekonomi makro,,,dimana yang sngat diuntungkan disini adalah para pedagang kecil,pdng dipsr maupun masyarakat jpang yng mengambil ksmpatan untuk berdagang.......

    tetapi,klau dibilang langkah bank sentral ini mengejutkan itu setuju dan tidak setuju....
    knpa sy mengatakan demikian karna langkah/keputusa tersebut kita katakan beresiko ,itu terlalau dini.....bru kta katakan beresiko apbila kbijakan tersbut dah bbrapa bthun atau terus menerus
    kebijakan ini bru beberapa bulan jdi jdi resikonya msih bsa dikendalikan......
    bank setral ini bru melakukan kebijakan tersebut dengan perlu pertimbangan...tidak ad sebuah negara yang ingin melakukan kesalahan/resiko bsr jka negaranya dalam ksulitan ekonomi ....

    BalasHapus
  10. menurut saya kebijakan BANK OF JAPAN memiliki kebijakan tersebut karna banyak faktor yang antara lain di latar belakangi oleh tekanan politik jepang yang bertujuan menghadapi deflasi yang berdampak dari krisis global yang melanda,pemerintah jepang bertujuan menstabilkan para produsen dan pasar domestik untuk tetap eksis di jalanya karna sangat sensitif terhadap peningkatanya jumlah pengangguran jika para produsen banyak yang gulung tikar,dan di harapkan para generasi muda ikut ambil alih dari kebijakan tersebut,
    coba di indonesia berani mengambil kebijakan tersebut sehingga para generasi muda di indonesia yang banyak ini bisa memanfaatkanya dan akan mengurangi pengangguran "wah-wah' indonesia semakin produktif,
    trims cholist

    BalasHapus
  11. Saya berfikir jika jepang menerapkan suku bunga 0%, ini akan sangat berdampak pada ekspor negara jepang, karena kita tahu bahwa jepang adalah negara pengexport, jika export negara jepang lemah dikarenakan nilai mata uang yen yang tinggi sehingga harga-harga barang export jepang kalah dalam persaingan harga."Risiko" ini yang harus diberikan kebijakan.

    Dan apakah pemegang obligasi dinegara tersebut minat dengan suku bunga yang rendah?
    saya pikir Ini juga akan berdampak pada inflasi di negara tersebut dikarenakan jumlah uang yang beredar akan sulit dikendalikan.

    terimakasih. fatwa satria 08410007

    BalasHapus
  12. aduwh....pusing,,,jd bingung ni mau ksh koment apa aj,,, klo menurut saya,kebijakan yang BOJ adalah membangkitkan perekonomianya yang sedang lesu bunganya tersebut.Meskipun para pemegang saham merasa kurang aman terhadap krbijakan yang diambil BOJ tsb. dengan menurunya yen terhadap dollar AS bukan berarti para eksportir akan berhenti mengekspor. akan tetapi dengan menguatnya dollar AS terhadap yen mungkin akan menguntungkan eksportir,apalagi jika pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan dollar AS.Dan pada situasi seperti sekarang ini maka pihak importir yang paling merasa dirugikan,karena importir akan membayar pajak lebih tinggi dari yang biasanya karena ketidakstabilan suku bunga yang diterapkan oleh BOJ. ya,,,mungkin kebijakan yang diambil oleh BOJ akan tumpang tindih karena akan ada pihak yang diuntungkan atau dirugikan. yang jelas BOJ melakukan kebijakan ini hanya untuk membeli aset-aset negara dan jangka waktu sementara saja.

    BalasHapus
  13. suku bunga dijepang yang terendah diantara negara maju dan jepang mengambil langkah tersebut untuk menurunkan suku bunganya hingga mendekati 0%.walaupun harga-harga turun dan penguat nilai mata uang yen yang mengurangi pendapatan para eksportir. semata mata agar negara jepang bisa menstabilkan perekonomiannya.
    akibat perekonomian yang tidak stabil jepang menghadapi deflasi, pertumbuhan lambat, serta memburuknya ekspor, belum lagi produksi industri dijepang menjadi lambat.
    Dan menurut saya JEPANG NEGARA yang mempunyai tingkat displin yang tinggi dan bukan negara yang komsumtif seperti pemakai. jepang negara pengekspor terbesar jadi dengan kondisi seperti ini perekonomian negara jepang akan membaik walaupun disaat bank sentral menetapkan suku bunga 0%. Dan indonesia bisa belajar dari jepang..arigato gozaimasta
    pitah andayani /08410028

    BalasHapus
  14. Negara jepang adalah negara yang termasuk negara yang memiliki tingkat tabungan yang tinggi dikarenakan adanya kebijakan pemerintah jepang menerapkan suku bunga 0-0,1% sehingga masyarakat lebih suka menabungkan uangnya ke bank ketimbang membeli sebuah barang. Jadi dengan menabung berapapun uang yang kita tabung tidak ada pemotongan administrasi seperti di negara kita. Akibatnya tabungan mereka banyak dan mereka mulai melirik untuk bermain saham dengan cara membeli surat-surat berharga. Hal ini terjadi bukan hanya dinegara Jepang saja tetapi mereka mulai melirik ke surat berharga di negara lain dikarenakan dinegara mereka diterapkan sistem suku bunga 0-0,1% sehingga mereka memiliki banyak uang dan akan bertambah melalui keuntungan yang akan diperoleh sewaktu saham yang mereka miliki mendapatkan keuntungan yang besar. Jadi tidak tertutup kemungkinan apabila perusahaan di negara kita menjual sahamnya dan ternyata hampir sebagian besar pembeli nya adalah orang jepang, sehingga besar kemungkinan perusahaan besar yang kita miliki dapat diambil alih oleh pemegang saham terbesar. Hal ini tidak terpengaruh oleh bangsa jepang karena mereka adalah negara pengeksport sehingga harga yang dikeluarkan lebh murah tetapi ketika mereka menjual harganya akan lebih mahal. Apakah mungkin sewaktu-waktu Indonesia bisa membuat hal yang sama dengan Jepang?

    BalasHapus